Sabtu, 19 Juni 2010

Bamby oh Bamby

“LET’S eat,” ajak Lisbeth riang. Wanita berkulit hitam warga asli Johannesburg, Afrika Selatan (Afsel) sembari menyerahkan piring kepada saya. Di atas piring ceper terdapat dua potong daging panggang, mashed potato, dan salad yang sudah dicampur dengan dressing-nya. Bau yang dikeluarkan makanan tersebut sangat harum, mengundang selera. Tampilannya juga tampak sangat nikmat. Tak terasa, beberapa kali saya menelan ludah. Ketika sedang memotong daging, yang agak mirip steak itu, saya bertanya bahan dasar makanan tersebut, awalnya sih hanya untuk melumerkan suasana karena sering terjadi jeda ketika ngobrol dengan Lisbeth. Tapi jawaban dari Lisbeth membuat rasa lapar menguap seketika. “Itu daging kudu,” ujar wanita berusia 27 tahun itu enteng. “Kudu? binatang mirip rusa besar itu?” tanya saya tak percaya. “Benar, coba saja. Anda pasti ketagihan,” lanjut Lisbeth. Kontan selera makan saya hilang. Bukan karena tidak mau mencoba tapi rasanya tak tega memakan mahluk yang masih kerabat Bamby tersebut. Setelah dijelaskan Lisbeth mau mengerti. Dia lalu bercerita bahwa daging Kudu sudah umum dikonsumsi. Jadi, bukan tergolong extreme food. “Kalau mau ekstrim banyak yang bisa Anda makan. Daging sejenis kera kecil misalnya,” lanjut Lisbeth. Daging Kudu bisa diolah untuk berbagai panganan. Selain steik, daging kudu biasa digunakan sebagai bahan utama braai – berbekyu ala Afsel- atau dibuat biltong sejenis jerky alias dendeng. Dijelaskan Lisbeth, jerky kudu biasanya lebih disukai sebagai oleh-oleh. “Ada berbagai rasa, asin atau pedas. Banyak yang dari luar Afsel membawa daging kudu untuk buah tangan,” lanjut wanita yang berprofesi sebagai pelayan di guest house itu. Ketika masih mencerna penjelasannya, Lisbeth kembali memberi kejutan. “Apa anda ingin mencoba daging wildebeest? Saya bisa membelikannya untuk Anda kalau mau.” Saya tolak tawaran Lisbeth. Wildebeest merupakan binatang mirip kerbau yang bisa tumbuh hingga 147cm dengan berat 270 kg. M
eski jadi buruan singa, cheetah, atau buaya, binatang ini sangat kuat. “Banyak yang percaya kekuatan wildebeest akan dirasakan jika kita mengkonsumsi dagingnya,” tutup Lisbeth. JOHANNESBURG, South Africa 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar