Minggu, 29 Juni 2008
Austria Kembali Bahagia
Satu hari jelang penutupan Euro 2008, warga Austria tidak bisa menutupi kebahagiaannya. Turnamen yang memakan waktu 22 hari yang menyiksa mereka akan segera berakhir.
Sudah diketahui warga Austria tidak terlalu antusias menyambut turnamen sepak bola empat tahunan ini. Dan, pada saat Euro 2008 berlangsung pun, hal itu tidak juga berubah. Faktor utama ketidaksenangan warga negara adalah banyaknya fasilitas umum yang dipakai untuk Euro 2008. Sehingga warga yang biasa memakai sarana tersebut harus mencari alternatif yang cukup memakan waktu dan tenaga. Terutama di hari pertandingan di mana akses di sekitar stadion ditutup. Alasan kedua adalah pestimisme mereka terhadap timnas Austria. Dan hal itu terbukti, Austria tidak mampu lolos ke babak gugur setelah jadi bulan-bulanan Grup D.
"Puji Tuhan, seluruh hal ini akan segera selesai. Saya tidak bisa membayangkan haus melalui hari-hari seperti ini lagi. Turnamen ini sangat mengganggu," ujar Tina Polster, warga Stefanplatz, Wina.
Polster mengatakan sangat mencintai Kota Wina yang menjadi ikon pariwisata. Namun, turis yang berdatangan hanya untuk Euro 2008, yang merupakan suporter sangat meresahkan. Pasalnya pada gila bola tersebut kerap berteriak-teriak, menyanyi beramai-ramai setelah atau pun menjelang laga. "Kami tidak punya masalah dengan turis. Kami menyambut mereka di kota ini. Tapi, tingkah suporter itu sangat mengganggu," imbuh Polster yang diamini rekannya, Thomas Wiegge. "Setelah tanggal 29, kehidupan normal kami akan kembali."
Ketidaksukaan warga Austria sangat terlihat, apabila ada yang bertanya pada mereka terkait Euro. Apakah itu menanyakan jalan menuju stadion atau fanzone.
Sebenarnya warga Swiss juga tidak terlalu antusias dengan turnamen ini. Walaupun, mereka lebih mendukung timnasnya daripada yang dilakukan warga Austria terhadap pasukan Josef Hickersberger.
"Kami tidak menyukai turnamen ini karena menimbulkan keributan. Warga Swiss sangat menyukai sesuatu yang tenang," ujar seorang sukarelawan di St Jakob Park, Basel.
VIENNA, Austria 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar