Jumat, 11 Juli 2008

San Siro 1

Mirisnya Saksi Kejayaan I Nerazzurri dan AC Milan Dari luar label stadion bintang lima dari UEFA sama sekali tidak tampak. Bahkan, nama stadion yang biasanya terpasang di bagian atas bagunan pun tidak ada. Gerbang, serta pilar stadion juga terlihat kurang terawat. Sarang laba-laba, serta debu yang lumayan tebal menyelimuti pintu-pintu yang menghubungkan dengan bagian dalam stadion. Di loket yang biasa dipakai untuk menjual tiket pertandingan pun kurang lebih sama. Beberapa botol minuman berkarbonasi dalam keadaan gepeng berserakan tak tersentuh petugas keamanan. Sialnya lagi, di areal penjualan tiket itu aroma bau pesing kuat menusuk hidung. Kondisi seperti itu merupakan potret stadion San Siro atau Giuseppe Meazza yang merupakan markas dua klub kesohor Italia, Inter dan AC Milan. San Siro juga punya label istimewa yakni Cathedral of Football. Saat saya memasuki bagian dalam stadion, kesan kurang terawat juga belum hilang. Padahal San Siro yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Milan merupakan salah satu stadion terbaik di Benua Eropa. Kapasitas 82.955 tempat duduk menjadikannya yang terbesar di Italia dan ketiga di Eropa, setelah Camp Nou (Barcelona) dan New Wembley (Inggris) dan ke-10 di dunia. Rumput lapangan dengan luas 105x68m botak dimana-mana. Mungkin lebih dominan permukaan tanah daripada yang berumput. Puluhan merpati juga tengah asik mencari makan di lapangan yang menjadi saksi kehebatan I Nerazzurri –julukan Inter- dan AC Milan. Buruknya kondisi lapangan dijelaskan Humas San Siro Erica Puppo akibat dilangsungkannya lima konser, sejak musim 2007/2008 berakhir. "Yang terakhir adalah Bruce Springsteen. Kami akan memasang rumput baru sebelum musim depan bergulir. Dalam satu musim kami mengganti rumput hingga lima kali," papar Erica. Areal VIP yang biasanya sangat eksklusif juga tidak terlalu mentereng. Di sini, kursi bagi Presiden sekaligus pemilik Inter Massimo Moratti atau bos AC Milan Silvio Berlusconi bukanlah sofa empuk seperti tempat VIP di Santiago Bernabeu (kandang Real Madrid) atau Camp Nou (markas Barcelona). Di bagian kiri, tampak beberapa pekerja tengah sibuk mencopot bangku berwarna hijau. "Di sana tempat suporter fanatik Inter Milan. Pemiliknya meminta dan memberikan dana pada Pemkot Milan agar direnovasi. Pekerjaan akan selesai pertengahan bulan ini," imbuh Erica. Sedangkan tempat tifosi setia I Rossoneri –sebutan AC Milan- berada di sebelah kanan, dengan bangku berwarna biru. Tribun tengah diperuntukkan bagi fans klub yang menjadi lawan Inter atau Milan. MILAN, Italy 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar