Minggu, 13 Juli 2008

Mengintip Kesiapan Polandia Menuju Euro 2012

Euro 2008 telah berakhir, kini konsentrasi Otoritas Sepak Bola Eropa (UEFA) tertuju pada kesiapan Polandia dan Ukraina menggelar hajat berikutnya. Pesta sepak bola Eropa berikutnya sudah pasti digelar pada Juni 2012. Namun, tuan rumah turnamen olah raga ketiga tersebar di dunia ini yang belum jelas. Memang pada pemungutan suara dewan UEFA 18 April 2007 lalu, pilihan jatuh pada dua negara, Polandia dan Ukrania. Rencananya, dua negara tersebuat bakal menggelar turnamen seperti Austria dan Swiss pada tahun ini atau Belanda serta Belgia, delapan tahun lalu. Tapi, setelah keputusan diambil sederet masalah timbul. Mulai dari konflik di tubuh Federasi Sepak Bola Ukraina (FFU), kendala finansial dan juga jarak tempuh antar kota tuan rumah di kedua negara. Kesiapan duo Eropa Timur ini pun diragukan. UEFA akan terus memantau perkembangan Polandia dan Ukraina, jika nanti dinyatakan batal, maka Euro 2012 bakal digelar di Italia. Kesanggupan Italia tentu saja tidak perlu diragukan. Federasi Sepak Bola Italia, sudah mengajukan delapan stadion (di antaranya San Siro Milan, Olimpico Roma, Delle Alpi Turin, serta Artemio Franchi Firenze) dan empat stadion pengganti, bila diantara yang delapan ada yang disebut kurang memadai. Dan, uang tentu saja bukan masalah bagi negara yang dipimpin Giorgio Napolitano tersebut. Kembali ke Polandia dan Ukraina. Petaka bermulai ketika pemerintah Ukraina mencampuri urusan FFU. Kondisi ini dikecam oleh UEFA. Mereka bahkan sudah diancam agar segera menyelesaikan masalah intern agar bisa memulai persiapan menggelar Euro 2012. Sialnya, hingga saat ini Ukraina masih dibelit persoalan yang sama. Bukan hanya itu minimnya dana yang dialokasikan untuk pesta sepak bola empat tahunan tersebut juga jadi bumbu lain masalah Ukraina. Jika Ukraina dicoret akan diupayakan Polandia menggelar Euro 2012 sendirian. Tapi, gagasan yang muncul dari rapat dewan UEFA baru-baru ini mengejutkan Polandia. Mantan negara komunis tersebut keberatan karena secara finansial hanya mampu menggelar Euro 2012 dengan status tuan rumah bersama. Polandia hanya menyiapkan empat stadion (Muncipal,National, Baltic Arena, serta Maslice) dengan dua stadion cadangan (Silesian dan Wisla). Sedangkan untuk menggelar turnamen, minimal ada delapan stadion yang memadai. Mengintip Kesiapan Polandia Menuju Euro 2012 (2) Sejak memenangkan pemilihan suara untuk menjadi salah satu tuan rumah Euro 2012, Polandia langsung berbenah. Sarana transportasi menjadi masalah utama negara ini. Pasalnya, di Polandia stasiun yang melayani jurusan internasional hanya satu yakni, Warzsawa Centralna. Ini akan menjadi masalah besar bila pada saat turnamen berlangsung, situasinya tidak berubah. UEFA menganjurkan agar stasiun besar lainnya juga melayani jurusan antarnegara. Ketika saya mengintip kesiapan Polandia dalam urusan transportasi, beberapa perbaikan tengan dilakukan terutama di Warsawa. Namun, pengembangan stadion National (Warsawa) yang berkapasitas 65 ribu, terlihat sangat lambat. Memang masih empat tahun sebelum hajat digelar, tapi sika kurang sungguh-sungguh Polandia membuat peluang Italia semakin besar. "Saya tidak yakin Euro 2012 akan berlangsung di sini. Terlalu banyak masalah, dari Polandia ataupun di Ukrania. Kami tidak punya uang bila harus menjadi tuan rumah sendirian. Kami tidak punya banyak ruang untuk membangun stadion sepak bola," ujar Gosia, salah seorang warga Warsawa. Selain masalah finansial, jarak antara antarkota tuan rumah juga menjadi persoalan tersendiri. Dengan sarana transportasi yang dimiliki kedua negara hampir mustahil dari kota di Polandia ke host city lainnya di Ukraina ditempuh melalui kereta api. Namun, bila harus menyediakan pesawat, untuk tim, anggota UEFA atau bahkan jurnalis, budgetnya tentu saja semakin membengkak. Kecuali bila kedua negara mampu menyediakan layanan kereta api seperti di Swiss dan Austria. Ketika Euro 2008 berakhir, Presiden UEFA Michel Platini memuji fasilitas transportasi di Swiss dan Austria. WARSAW, POland 2008

Jumat, 11 Juli 2008

San Siro 2

WC, Favorit Pengunjung Tur Giuseppe Meazza Seperti stadion besar lainnya, San Siro juga punya agenda tur. Uniknya di kandang Inter dan AC Milan ini, WC menjadi bagian favorit peserta tur. Bukan sembarang WC tentu saja. Toilet ini berada di ruang ganti punggawa I Rossoneri –sebutan AC Milan dan I Nerazzurri –julukan Inter. Ada empat kabin di ruang penyaluran panggilan alam ini. Baik di tempat ganti Inter maupun Milan. Fasilitas WC inipun layaknya toilet hotel bintang lima. Masing-masing kabin sangat luas. Jadi bukan hanya bagian utama WC saja. Di sini ada cermin, lengkap dengan sisir, alat cukur janggut dan juga hairdryer. Terdapat pula sebuah rak kecil yang berisi majalah. Kebanyakan diantaranya adalah majaan lifestyle. Pelatih kedua klub (AC Milan Carlo Ancelotti dan Inter musim lalu Roberto Mancini) melarang adanya majalah, tabloid atau surat kabar yang memuat berita sepak bola. Dijelaskan tour guide Giuseppe Meazza –nama lain San Siro- Ramona Catoi, para nakhoda tersebut khawatir berita dalam media massa itu merusak konsentrasi pemainnya. Yang menjadi kebahagiaan pengunjung tur stadion, mereka diizinkan memakai WC tersebut. "Saya tidak ingin buang air kecil. Tapi, saya tetap melakukannya. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup bisa memakai WC yang digunakan pemain Milan. Mereka itu idola saya. Saya sudah lama menjadi penggemar Milan, sejak saya kecil," ujar Dimitri, seorang pengunjung tur yang berasal dari Yunani. Ucapan yang kurang lebih sama juga keluar dari bibir Ricardo, penggemar Inter Milan. "Saya memakai toilet yang sama yang digunakan Zlatan Ibrahimovic. Ini sungguh luar biasa." Pindah ke ruang ganti pemain. Tempat I Rossoneri lebih bagus dibandingkan milik Inter. Ruang ganti Inter, hanya terdiri dari tiga bangku panjang yang dihiasi gambar mantan atau pemain I Nerazzurri. Sedangkan pemain Milan memiliki kursinya sendiri-sendiri. Kursi di ruang ganti Milan berjumlah tepat 11. Allenatore Milan Ancelotti tidak memiliki kursi. Seluruh pemain Brasil duduk berdekatan. Dan, bisa ditebak, kursi milik Kaka, menjadi yang paling sering diduduki pengunjung tur. Tapi, kursi Kaka masih dikalah pamor dengan WC ruang ganti. "Hampir seluruh pengunjung tur bertanya posisi kursi Kaka, begitu diberitahu setiap pemain Milan memiliki tempatnya sendiri-sendiri. Mereka lalu langsung duduk di sana. Dia duduk di sebelah (Marcos) Cafu," pungkas Catoi. MILAN, Italy 2008

San Siro 1

Mirisnya Saksi Kejayaan I Nerazzurri dan AC Milan Dari luar label stadion bintang lima dari UEFA sama sekali tidak tampak. Bahkan, nama stadion yang biasanya terpasang di bagian atas bagunan pun tidak ada. Gerbang, serta pilar stadion juga terlihat kurang terawat. Sarang laba-laba, serta debu yang lumayan tebal menyelimuti pintu-pintu yang menghubungkan dengan bagian dalam stadion. Di loket yang biasa dipakai untuk menjual tiket pertandingan pun kurang lebih sama. Beberapa botol minuman berkarbonasi dalam keadaan gepeng berserakan tak tersentuh petugas keamanan. Sialnya lagi, di areal penjualan tiket itu aroma bau pesing kuat menusuk hidung. Kondisi seperti itu merupakan potret stadion San Siro atau Giuseppe Meazza yang merupakan markas dua klub kesohor Italia, Inter dan AC Milan. San Siro juga punya label istimewa yakni Cathedral of Football. Saat saya memasuki bagian dalam stadion, kesan kurang terawat juga belum hilang. Padahal San Siro yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Milan merupakan salah satu stadion terbaik di Benua Eropa. Kapasitas 82.955 tempat duduk menjadikannya yang terbesar di Italia dan ketiga di Eropa, setelah Camp Nou (Barcelona) dan New Wembley (Inggris) dan ke-10 di dunia. Rumput lapangan dengan luas 105x68m botak dimana-mana. Mungkin lebih dominan permukaan tanah daripada yang berumput. Puluhan merpati juga tengah asik mencari makan di lapangan yang menjadi saksi kehebatan I Nerazzurri –julukan Inter- dan AC Milan. Buruknya kondisi lapangan dijelaskan Humas San Siro Erica Puppo akibat dilangsungkannya lima konser, sejak musim 2007/2008 berakhir. "Yang terakhir adalah Bruce Springsteen. Kami akan memasang rumput baru sebelum musim depan bergulir. Dalam satu musim kami mengganti rumput hingga lima kali," papar Erica. Areal VIP yang biasanya sangat eksklusif juga tidak terlalu mentereng. Di sini, kursi bagi Presiden sekaligus pemilik Inter Massimo Moratti atau bos AC Milan Silvio Berlusconi bukanlah sofa empuk seperti tempat VIP di Santiago Bernabeu (kandang Real Madrid) atau Camp Nou (markas Barcelona). Di bagian kiri, tampak beberapa pekerja tengah sibuk mencopot bangku berwarna hijau. "Di sana tempat suporter fanatik Inter Milan. Pemiliknya meminta dan memberikan dana pada Pemkot Milan agar direnovasi. Pekerjaan akan selesai pertengahan bulan ini," imbuh Erica. Sedangkan tempat tifosi setia I Rossoneri –sebutan AC Milan- berada di sebelah kanan, dengan bangku berwarna biru. Tribun tengah diperuntukkan bagi fans klub yang menjadi lawan Inter atau Milan. MILAN, Italy 2008

Membedah Keistimewaan Estadio Santiago Bernabeu

Orang Spanyol menghargai kenangan. Pepatah kuno Spanyol tersebut terasa sangat kuat di kandang Real Madrid, Estadio Santiago Bernabeu. Di salah satu stadion bintang lima versi UEFA ini, setiap detail kejayaan Los Blancos –julukan Real Madrid- tertata sempurna. Dari sejak era 19-an hingga terakhir, saat Raul Gonzalez dkk merebut trofi Primera Liga musim 2007/2008. Berbagai piala, termasuk sembilan trofi Liga Champions, 31 Primera Liga atau sejumlah sepatu emas yang pernah diraih bintang Real Madrid. Pecinta Los Blancos bisa menjadi saksi kehebatan klub yang berdiri tahun 1902 tersebut dengan mengikuti Tour Bernabeu. Setiap hari kecuali pada saat Real Madrid melakoni laga kandang, tur ini berlangsung. Mulai dari pukul 10.00 hingga 17.00. Harganya cukup terjungkau. Dengan 15 euro untuk dewasa dan 10 euro bagi anak di bawah 14 tahun, pengunjung bukan hanya bisa melihat sederet trofi Los Blancos saja. Tapi, juga memasuki ruang ganti pemain, ke tribun penonton plus ruang VIP, yang biasa ditempati presiden serta staf klub, atau sponsor. Selain itu, pengunjung juga dapat berjalan di pinggir lapangan serta duduk di bangku cadangan dan pelatih. Di tempat-tempat tersebut diizinkan untuk mengambil foto. Dipaparkan humas Tour Bernabeu Juanita Ramos, jumlah penunjung mencapai puncaknya pada saat jeda musim panas. "Sekitar 500 hingga 700 orang pengunjung datang setiap harinya saat istirahat musim panas. Kami sangat antusias akan hal ini. Kami selalu ingin melibatkan penggemar Real Madrid dalam hal apapun." Tanpa disangka hasil dari Tour Bernabeu membantu Real Madrid sebagai klub terkaya di dunia. Hasil survei Universitas Harvard Amerika Serikat tahun 2007, menempatkan Los Blancos di urutan pertama klub sepak bola berpendapatan terbesar di muka bumi. Tak heran karena pengunjung Santiago Bernabeu datang dari berbagai pelosok dunia. Ketika saya mengikuti tur ini, terdapat satu kelompok 'China Real Madrid Fans Club', yang sengaja datang ke Madrid untuk melihat dari dekat klub kesayangan mereka. Selain itu, Tur Bernabeu juga menjadi sarana hiburan keluarga. Banyak orang tua mengajak anak-anaknya saat masa liburan sekolah. Mereka ingin yuniornya mengikuti jejak sebagai peggila Los Blancos."Saya suka mengajak anak saya kesini. Saya menjelaskan padanya semua gambar-gambar itu dan juga pialanya," ungkap Juan Pablo seraya merangkul anak lelakinya, Ramon. MADRID, Spain 2008

Rabu, 02 Juli 2008

Allianz Arena, Stadion Dengan Fasilitas Bintang Lima++

Ambisi Bayern Munich bukan hanya sebatas menjadi klub terbaik. Seluruh fasilitas terkait FC Hollywood juga harus nomor satu. Ketika saya mengunjungi markas Bayern Munich, Stadion Allianz Arena, tampak sedang dilakukan perbaikan dimana-mana. Di bagian depan, beberapa pekerja sibuk tengah mengaspal jalan menuju stadion. Menurut Kepala Konstruksi Karl-Heinz Sothe, proyek ini sudah dilakukan awal pekan ini dan kemungkinan akan selesai pekan depan. 'Kami sudah melakukan pelebaran jalan. Yang tadinya hanya 3 kini menjadi 6 meter. Kini, kami sedang mengerjakan hot mix dan akan segera selesai.' Bukan hanya jalan yang diperlebar, tempat parkir yang tadinya 'hanya' menampung 9800 mobil akan diperluas sehingga muat 10.000 kendaraan. Peluasan tempat parkir ini sempat dianggap gagasan konyol. Pasalnya, Allianz Arena berkapasitas 69,901 (66,000 tempat duduk). Selain itu, mencapai Allianz Arena dengan transportasi umum juga sangat mudah. Suporter hanya tinggal menggunakan kereta bawah tanah (U-Bahn) nomer 6 dan berhenti di Froettmaning. Dari sini bagi yang ingin menyaksikan pertandingan atau sekedar mengunjungi stadion serta mengikuti tur tinggal berjalan kaki, sekitar 200 meter. Tidak hanya itu, kini tempat parkir untuk bis juga dipisahkan. Di sebelah utara stadion terdapat 240 tempat untuk bis, sedangkan di selatan 110. Pihak klub mendesak pemilik stadion, Allianz, agar terus melakukan peningkatan sarana dan prasarana. Termasuk fasilitas untuk suporter yang memiliki kekurangan (cacat fisik). Dengan pembangunan yang dilakukan sekarang tempat bagi pendukung dengan kondisi fisik terbatas ditingkatkan menjadi 130. Padahal dengan kapasitas semula, Allianz Arena menjadi stadion dengan tempat parkir terluas di Eropa. Tapi, semua itu tidak membuat FC Hollywood -julukan Bayern Munich- yang menyewa stadion ini puas. Status stadion bintang lima dari Otoritas Sepak Bola Eropa (UEFA) belum cukup bagi pemegang 21 gelar Bundesliga itu. Selain, Allianz Arena, stadion lain di Eropa yang bertitel bintang lima diantaranya Amsterdam Arena (Ajax Amsterdam), Ernst Happel (Wina), Old Tafford (Manchester United), Camp Nou (Barcelona), Stadio Olimpico (Roma), serta Giuseppe Meazza (Milan). 'Kami selalu ingin menjadi yang terbaik. Klub yang selalu memburu gelar dan prestasi serta sarana penunjang seperti yang ada di stadion ini,' ungkap Thomas Zugler, salah seorang staff marketing klub. Selain tempat parkir yang sempurna, stadion empat tingkat ini juga memiliki fasilitas luar biasa lainnya. Di sini, juga ada museum yang membuat pecinta Bayern Munich menjadi semakin dekat dengan klub kesayangannya. Dipajang berbagai replika trofi yang pernah disabet klub berusia 108 tahun ini. Ada pula poster pemain legendaris FC Hollywood, dan seragam yang pernah digunakan klub ini dari masa ke masa. Di stadion ini juga terdapat show room salah satu pabrikan mobil mewah Jerman, Audi. Seperti diketahui, Audi adalah satu diantara banyak sponsor yang digandeng Bayern Munich. 'Saya pernah ke stadion bintang lima lainnya, tapi Allianz Arena adalah yang terbaik. Fasilitas, atau semua aspek penunjang stadion ini sungguh mengagumkan,' ujar Daniel Thompson, seorang penulis lepas asal Brasil. 'Ini adalah stadion bintang lima,++ (plus-plus,, :))' Di stadion yang berharga 340 juta euro ini bukan melulu soal Bayern Munich. Klub lainnya yakni TSV 1860 Munich juga menjadi pengguna Allianz Arena. Lapisan luar stadion akan berwarna merah bila FC Hollzwood berlaga, dan menjadi biru bila TSV yang menggunakan. Sedangkan jika timnas Jerman yang memakai stadion ini, lapisan akan menjadi putih. Stadion ini merupakan satu-satunya di dunia yang bisa berubah warna. Foil udara sebanyak 2,874 yang bernama ETFE, adalah penyebab utama keunikan stadion ini. Jika lapisan luar stadion diperhatikan dari dekat, akan terlihat titik-titik kecil. Ketebalan foil udara tersebut hanya 0.22mm. Salah satu klub sepak bola ala Amerika Serikat (NFL) New York Jets, tertarik menjadikan kandang mereka Giants Stadium seperti Allianz Arena. Untuk menyalakan lampu lapisan luar stadion, dibutuhkan biaya sekitar 50 euro per jam-nya. MUNICH, Germany 2008